RANGKUMAN
MATEMATIKA
BAB
1 Bilangan
Mengenal
bilangan bulat
Sepanjang
bulan Januari 2014, suhu di Eropa berubah secara drastis. Saat siang hari bisa
mencapai 10° C (baca 10 derajat Celsius) di atas titik beku (0°
C), sedangkan pada malam hari turun hingga 15° C di
bawah titik beku. Ungkapan 10 di atas titik beku, dan 15 di bawah titik beku,
secara berurutan bisa ditulis sebagai
bilangan
bulat “+10” (baca positif sepuluh) dan “−15” (baca negatif lima belas). Untuk
bilangan “+10” cukup ditulis “10”. Bilangan bulat dibedakan menjadi tiga
bagian, yaitu bilangan bulat negatif, nol, dan bilangan bulat positif. Pada
garis bilangan, bilangan bulat positif terletak di kanan bilangan nol.
Sedangkan bilangan bulat negatif terletak di kiri nol.
Untuk
membandingkan dua bilangan bulat yang mendekati nol (angka penyusun bilangan
tersebut sedikit), kalian cukup melihat posisi kedua bilangan tersebut pada
garis bilangan. Tentunya hal itu tidak sulit. Bilangan yang lebih besar selalu
berada di kanan bilangan yang lebih kecil. Namun untuk membandingkan
bilangan-bilangan bulat positif yang sangat besar, atau bilangan-bilangan bulat
negatif yang sangat kecil, tentunya tidak efektif menggunakan garis bilangan.
Untuk membandingkan bilangan bulat positif yang sangat besar atau bilangan
bulat
negatif yang sangat kecil, kalian bisa dengan mengamati angka-angka
penyusunnya.
Bilangan tersusun atas angka 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, dan 9.
Bilangan
7 “baca tujuh” tersusun dari angka 7 saja.
Bilangan
12 “baca dua belas” tersusun dari angka 1 dan 2.
Bilangan
123 “baca seratus dua puluh tiga” tersusun dari angka 1, 2, dan 3.
Bilangan
6123987 “baca enam juta seratus dua puluh tiga ribu sembilan ratus
delapan
puluh tujuh” tersusun dari angka 1, 2, 3, 6, 7, 8, dan 9.
Angka
6 pada posisi jutaan, bernilai 6 × 1.000.000 = 6.000.000.
Angka
1 pada posisi ratusribuan, bernilai 1 × 100.000 = 100.000.
Angka
2 pada posisi puluhribuan, bernilai 2 × 10.000 = 20.000.
Angka
3 pada posisi ribuan, bernilai 3 × 1.000 = 3.000.
Angka
9 pada posisi ratusan, bernilai 9 × 100 = 900.
Angka
8 pada posisi puluhan, bernilai 8 × 10 = 80.
Angka
7 pada posisi satuan, bernilai 7 × 1 = 1.
Kita
bisa menggunakan garis bilangan di bawah ini untuk memaknai penjumlahan 3
ditambah 4. Karena Mia memilik 3 boneka, maka dari titik asal (0) bergerak 3
satuan ke kanan. Kemudian, karena mendapatkan 4 boneka lagi, berarti terus
bergerak 4 satuan ke kanan. Sehingga hasil akhirnya adalah 7. Jadi, boneka
yang dimiliki Mia sekarang adalah 7 boneka. Selisih antara dua bilangan bulat
sama dengan jarak kedua bilangan tersebut pada garis bilangan. Misalnya,
(1)
selisih antara 1 dengan 4 adalah 3 satuan,
(2)
selisih antara -2 dengan 3 adalah 5 satuan.
Bentuk
dari soal tersebut adalah 6 − 2
= ... Awalnya Nia memiliki 6 pasang sepatu, maka bergerak dari titik nol ke
kanan 6 satuan. Karena dikurang 2 pasang sepatu, berarti panah berbalik arah ke
kiri 2 satuan. Sehingga hasil akhirnya adalah 4. Perhatikan bahwa 6 − 2
sama dengan penjumlahan 6 + (−2).
Panah ke kiri menunjukkan arah pengurangan oleh bilangan positif atau
penjumlahan dengan bilangan negatif (−).
Jadi, banyak sepatu yang dimiliki Nia sekarang adalah 6 − 2 =
4 pasang
Sifat
1: Komutatif
Secara umum, Jika a dan b adalah sebarang bilangan
bulat, maka berlaku
a + b = b + a
Apakah sifat komutatif juga berlaku pada operasi pengurangan?
Ternyata tidak. Contohnya bisa kita lihat pada soal nomor 5 dan 6. Pada kedua
soal tersebut, susunan bilangan yang dikurangi dan pengurangannya saling
berkebalikan. Pada soal nomor 5, hasil pengurangannya adalah .... . Sedangkan
pada soal nomor 6, hasil pengurangannya adalah ..... . Ternyata, jika kita
cermati hasil keduanya tidak sama. Sehingga dapat kita simpulkan bahwa pada
operasi pengurangan tidak berlaku sifat komutatif.
Sifat
2: Asosiatif
Selain sifat komutatif, pada penjumlahan bilangan bulat juga
berlaku sifat asosiatif (pengelompokan). Secara umum, jika a, b,
dan c adalah sebarang bilangan bulat, maka berlaku
a + (b+c) = (a+b)
+ c
Perkalian
Bilangan Bulat
Pada
operasi perkalian juga berlaku sifat komutatif, asosiatif, dan distributif.
Untuk
sebarang bilangan bulat a, b, dan, c berlaku
1.
Komutatif
a
× b = b × a
2.
Asosaiatif
(a
× b) × c = a × ( b × c)
3.
Distributif
Perkalian
terhadap penjumlahan
a
× (b + c) = a × b + a × c
Perkalian
terhadap pengurangan
a
× (b − c) = a × b − a × c
BAB
2 Himpunan
Konsep
Himpunan
Di
dalam kehidupan sehari-hari, kata himpunan ini dipadankan dengan kumpulan,
kelompok, grup, atau gerombolan. Dalam biologi misalnya, kita mengenal kelompok
flora dan kelompok fauna. Di dalamnya, masih ada lagi kelompok vertebrata,
kelompok invertebrata, kelompok dikotil, dan kelompok monokotil. Dalam
kehidupan sehari-hari, kalian juga mengenal suku Jawa, suku Madura, suku Sasak,
suku Dayak, suku Batak, dan lain-lain. Semua itu merupakan kelompok. Istilah
kelompok, kumpulan, kelas, maupun gerombolan dalam matematika dikenal dengan
istilah himpunan. Namun, tidak semua kumpulan termasuk himpunan.
Contohnya kumpulan siswa yang pandai, kumpulan siswa yang berbadan tinggi.
Kumpulan
yang termasuk himpunan
1.
Kumpulan siswa yang lahir pada bulan Agustus
2.
Kumpulan siswa laki-laki
3.
Kumpulan buah-buahan yang diawali dengan huruf M
4.
Kumpulan nama kota di Indonesia yang diawali dengan huruf S
5.
Kumpulan binatang yang berkaki dua
6.
Kumpulan negara di Asia Tenggara
Kumpulan
yang termasuk bukan himpunan
1.
Kumpulan kota-kota besar di Indonesia
2.
Kumpulan orang kaya di Indonesia
3.
Kumpulan siswa yang pandai di sekolahmu
4.
Kumpulan gunung yang tinggi di Indonesia
5.
Kumpulan pelajaran yang disenangi siswa
6.
Kumpulan makanan yang lezat
Penyajian
Himpunan
Cara1:
Dinyatakan dengan menyebutkan anggotanya (enumerasi)
Suatu
himpunan dapat dinyatakan dengan menyebutkan semua anggotanya
yang
dituliskan dalam kurung kurawal. Manakala banyak anggotanya sangat
banyak,
cara mendaftarkan ini biasanya dimodifikasi, yaitu diberi tanda tiga
titik
(“…”) dengan pengertian “dan seterusnya mengikuti pola”.
Cara
2: Dinyatakan dengan menuliskan sifat yang dimiliki anggotanya
Suatu
himpunan dapat dinyatakan dengan menyebutkan sifat yang dimiliki
anggotanya.
Cara
3: Dinyatakan dengan notasi pembentuk himpunan
Suatu
himpunan dapat dinyatakan dengan menuliskan syarat keanggotaan
himpunan
tersebut. Notasi ini biasanya berbentuk umum {x | P(x)} dimana
x
mewakili anggota dari himpunan, dan P(x)
menyatakan syarat yang harus
dipenuhi
oleh x agar bisa menjadi anggota himpunan tersebut. Simbol x bisa
diganti
oleh variabel yang lain, seperti y, z, dan lain-lain. Misalnya A =
{1, 2,
3,
4, 5} bisa dinyatakan dengan notasi pembentuk himpunan A = {x | x
< 6,
dan
x ∈ asli}.
Lambang {x | x < 6, dan x ∈
asli} ini bisa dibaca sebagai “Himpunan x
sedemikian
sehingga x kurang dari 6 dan x adalah elemen bilangan asli}.
Tetapi,
jika kita sudah memahami dengan baik, maka lambang ini biasanya
cukup
dibaca dengan “Himpunan bilangan asli kurang dari 6”.
Himpunan
Kosong dan Himpunan Semesta
Dalam
keanggotaan himpunan, ada himpunan ynag tidak memiliki anggota,
yang
dinamakan dengan himpunan kosong.
Empat
orang siswa (Batara, Simon, Sudraja, dan Marsius) memiliki kesempatan
sama
untuk memenangkan suatu hadiah undian. Agar salah satu dari keempat siswa
dipilih secara adil menjadi pemenang, maka panitia memberikan satu dari empat
pertanyaan tentang himpunan yang tersedia dalam kotak undian. Keempat
pertanyaan pada kotak undian itu adalah sebagai berikut
1.
Menentukan himpunan bilangan cacah yang kurang dari 0;
2.
Menentukan himpunan bilangan bulat yang lebih besar dari 0 dan kurang dari 1;
3.
Menentukan himpunan bilangan ganjil yang habis dibagi 2;
4.
Menentukan himpunan bilangan prima yang merupakan bilangan genap.
Pemenangnya
adalah siswa yang dapat menemukan paling sedikit satu anggota
himpunannya.
Setelah
pengundian, Batara mendapatkan pertanyaan nomor 2, Simon mendapat pertanyaan nomor 3, Sudraja mendapat
pertanyaan nomor 1, dan Marsius mendapat pertanyaan nomor 4. Siapakah siswa
yang kemungkinan menjadi pemenang? Berikan alasanmu. Perhatikan keempat
pertanyaan tersebut. Penyelesaian keempat pertanyaan itu adalah sebagai
berikut.
1.
Bilangan cacah yang kurang dari 0. Ingat kembali bilangan cacah yang telah
kalian pelajari waktu SD? Anggota bilangan cacah yang paling kecil adalah 0,
sehingga himpunan yang diperoleh Sudraja adalah himpunan yang tidak memiliki
anggota.
2.
Bilangan bulat yang lebih dari 0 dan kurang dari 1. Tidak ada satupun bilangan
bulat antara 0 dan 1, sehingga himpunan yang diperoleh Batara adalah himpunan
yang tidak memiliki anggota.
3.
Bilangan ganjil yang habis dibagi 2. Seluruh bilangan ganjil tidak akan habis
dibagi dengan 2. Mengapa? Silakan bertanya kepada gurumu sehingga himpunan yang
diperoleh Simon adalah himpunan yang tidak memiliki anggota.
4.
Bilangan prima yang merupakan bilangan genap.
Anggota himpunan bilangan prima yang merupakan
bilangan genap
adalah
2. Dengan demikian, himpunan yang diperoleh Marsius adalah
himpunan
yang banyak anggotanya tepat satu, yaitu {2}.
Berdasarkan
keterangan tersebut, yang dapat menentukan anggota himpunan
tepat
satu adalah Marsius. Dengan demikian Marsius terpilih menjadi
pemenang.
Sementara Sudraja, Batara, dan Simon tidak menemukan anggota
himpunan
atau disebut dengan himpunan kosong.
Diagram
Venn
Cara
menyajikan himpunan juga bisa dinyatakan dengan gambar atau diagram
yang
disebut dengan Diagram Venn. Diagram Venn diperkenalkan oleh pakar
matematika
Inggris bernama John Venn (1834 – 1923). Petunjuk dalam
membuat
diagram Venn antara lain:
a.
Himpunan semesta (S) digambarkan sebagai persegi panjang dan huruf S diletakkan
disudut kiri atas.
b.
Setiap himpunan yang ada dalam himpunan semesta ditunjukkan oleh kurva tertutup
sederhana.
c.
Setiap anggota himpunan ditunjukkan dengan titik.
d.
Bila anggota suatu himpunan mempunyai banyak anggota, maka anggotaanggotanya
tidak perlu dituliskan.
Kardinalitas
Himpunan
Untuk
merayakan hari ulang tahun Pak Zulkarnaen yang ke-50, dia mengajak
istri
dan ketiga anaknya makan di restoran. Setelah tiba di restoran mereka
memesan
makanan kesukaan masing-masing yang ada daftar menu restoran
tersebut.
Pak Zulkarnaen memesan ikan bakar, udang goreng, dan jus alpukat.
Istrinya
memesan ikan asam manis, bakso, dan jus terong belanda. Anak
pertama
Pak Zulkarnaen memesan ikan bakar, bakso, dan jus alpukat. Anak
kedua
memesan bakso dan jus terong belanda. Anak ketiganya memesan mie
goreng
dan jus sirsak.
1.
Sebutkan anggota-anggota himpunan makanan kesukaan yang dipesan
keluarga
Pak Zulkarnaen.
2.
Tuliskan seluruh anggota himpunan makanan yang dipesan keluarga Pak
Zulkarnaen.
3.
Adakah anggota keluarga Pak Zulkarnaen yang memesan makanan yang
sama?
Jika makanan yang sama ditulis sekali, berapa banyak makanan
berbeda
yang dipesan oleh keluarga Pak Zulkarnaen?
1.
Himpunan makanan kesukaan yang dipesan keluarga Pak Zulkarnaen
adalah
sebagai berikut.
a.
Himpunan makanan kesukaan Pak Zulkarnaen adalah {ikan bakar,
udang
goreng, jus alpukat}.
b.
Himpunan makanan kesukaan istri Pak Zulkarnaen adalah {ikan asam
manis,
bakso, jus terong belanda}.
c.
Himpunan makanan kesukaan anak pertama Pak Zulkarnaen adalah
{ikan
bakar, bakso, jus alpukat}.
d.
Himpunan makanan kesukaan anak kedua Pak Zulkarnaen adalah
{bakso,
jus terong belanda}.
e.
Himpunan makanan kesukaan anak ketiga Pak Zulkarnaen adalah
{mie
goreng, jus sirsak}. Banyak anggota himpunannya adalah tiga.
Jika
kalian perhatikan semua himpunan tersebut, banyak anggota
himpunannya
adalah 3.
2.
Seluruh makanan yang dipesan keluarga Pak Zulkarnaen adalah ikan
bakar,
udang goreng, jus alpukat, ikan asam manis, bakso, jus terong
belanda,
ikan bakar, bakso, jus alpukat, bakso, jus terong belanda, mie
goreng,
jus sirsak.
3.
Jika makanan yang sama dituliskan hanya satu kali, maka himpunan
makanan
yang dipesan keluarga Pak Zulkarnaen adalah {ikan bakar,
udang
goreng, jus alpukat, ikan asam manis, bakso, jus terong belanda,
mie
goreng, jus sirsak}. Banyak anggota himpunannya adalah 8.
Berdasarkan
keterangan di atas, bilangan 3 dan 8 menyatakan banyaknya
anggota
dari suatu himpunan. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa
Kardinalitas Himpunan adalah bilangan yang menyatakan
banyaknya anggota dari suatu himpunan dan
dinotasikan
dengan n(A).
Komplemen
(Complement)
Gabungan,
Irisan, dan Selisih adalah contoh dari operasi biner, yaitu operasi yang
memerlukan dua unsur untuk dioperasikan. Selain operasi biner ada
operasi uner yang hanya memerlukan satu unsur, yaitu operasi komplemen.
Berbeda dengan operasi biner yang semestanya tidak perlu ditetapkan, maka
operasi komplemen memerlukan ditetapkannya himpunan semesta. Tanpa himpunan
semesta, operasi komplemen ini tidak bisa dilakukan. Sebenarnya operasi
komplemen ini mirip dengan operasi selisih, hanya saja yang dicari adalah
selisih dari semesta dari himpunan tertentu. Misalkan S adalah himpunan
semesta dan A adalah suatu himpunan.
1.
Komplemen himpunan A adalah suatu himpunan semua anggota himpunan S yang
bukan anggota himpunan A, dinotasikan dengan Ac. Notasi pembentuk
himpunan Ac = {x | x ∈
S tetapi x ∉ A}
2.
Selisih himpunan B terhadap himpunan A adalah himpunan semua
anggota
himpunan
A yang bukan anggota himpunan B, dinotasikan dengan A – B.
Notasi
pembentuk himpunan A – B = {x | x ∈ A dan x
∉ B}
= A ∩
Bc
BAB
3 Bentuk Aljabar
Bu
Halimah mempunyai sekeranjang apel. Bu Halimah ingin membagikan apel yang ia
miliki tersebut kepada setiap orang yang ia temui. Setengah keranjang ditambah
satu apel untuk orang pertama. Kemudian setengah dari sisanya ditambah satu, ia
berikan kepada orang kedua yang ia temui. Selanjutnya, setengah dari sisanya
ditambah satu, diberikan kepada orang ketiga yang ia temui. Sekarang, Bu Halimah
hanya memiliki satu apel untuk ia makan sendiri. Tentukan banyak apel semula.
Kalian mungkin bisa memecahkan permasalahan tersebut dengan cara
mencoba-coba
dengan suatu bilangan. Namun berapa bilangan yang harus kalian coba, tidak
jelas. Cara tersebut terlalu lama, tidak efektif, dan terkesan kebetulan.
Kalian
bisa memecahkan persoalan tersebut dengan cara memisalkan banyak apel mula-mula
dalam keranjang dengan suatu simbol. Lalu kalian bias membuat bentuk
matematisnya untuk memecahkan permasalahan tersebut. Bentuk tersebut
selanjutnya disebut dengan bentuk aljabar, dan operasi yang digunakan untuk
memecahkan disebut operasi aljabar. Untuk lebih mengenal tentang bentuk dan
operasi aljabar, mari mengikuti pembahasan berikut.
Pak
Madhuri merupakan seorang pemborong beras yang sukses di desa Dempo
Timur.
Pak Madhuri mendapatkan pesanan dari Pedagang pasar Pasean
dan
Waru
di hari yang bersamaan. Pedagang pasar Pasean memesan
15 karung
beras,
sedangkan pedagang pasar Waru memesan 20 karung beras. Beras yang
sekarang
tersedia di gudang Pak Madhuri hanya 17 karung beras saja.
Misalkan
x adalah massa tiap karung beras. Nyatakan dalam bentuk aljabar:
a.
Total beras yang dipesan kepada Pak Madhuri.
b.
Sisa beras yang ada di gudang Pak Madhuri jika memenuhi pesanan
pedagang
pasar Pasean saja.
c.
Kekurangan beras yang dibutuhkan Pak Madhuri jika memenuhi pesanan
pedagang
pasar Waru saja.
a.
Total beras yang dipesan kepada Pak Madhuri adalah 15x + 20x atau
35x
kilogram
beras.
b.
Jika Pak Madhuri memenuhi pesanan pedagang pasar Pasean saja, maka
sisa
beras adalah 2 karung beras atau 2x kilogram beras.
c.
Kekurangan beras yang dibutuhkan Pak Madhuri untuk memenuhi
pesanan
Pedagang pasar Waru adalah 3 karung beras atau (−3x) kilogram
beras.
(tanda negatif menyatakan kekurangan)
Pada
cerita pengantar tersebut terdapat operasi antara dua bentuk aljabar,
yaitu:
1.
Penjumlahan (15x) + (20x) = 35x
2.
Pengurangan (17x) − (15x) = 2x
3.
Pengurangan (17x) − (20x) = −3x
Bentuk
17x − 15x bisa juga ditulis penjumlahan dua bentuk aljabar (17x)
− (15x)
Pak
Idris mempunyai kebun apel berbentuk persegi dan Pak Tohir mempunyai
kebun
jeruk berbentuk persegi panjang. Ukuran panjang kebun jeruk Pak Tohir 20 m
lebih dari panjang sisi kebun apel Pak Idris. Sedangkan lebarnya, 15 m kurang dari
panjang sisi kebun apel Pak Idris. Jika diketauhi kedua luas kebun Pak Idris
dan Pak Tohir adalah sama, maka tentukan luas kebun apel Pak Idris?
Pak
Idris mempunyai kebun apel berbentuk persegi dan Pak Tohir mempunyai
kebun
jeruk berbentuk persegi panjang. Ukuran panjang kebun jeruk Pak
Tohir
20 m lebih dari panjang sisi kebun apel Pak Idris. Sedangkan lebarnya,
15
m kurang dari panjang sisi kebun apel Pak Idris. Jika diketauhi kedua luas
kebun
Pak Idris dan Pak Tohir adalah sama, maka tentukan luas kebun apel
Pak
Idris?
BAB
4 Persamaan Dan Pertidaksamaan Linear Satu Variabel
Perhatikan
kalimat-kalimat dalam percakapan Toman dan Rizky di atas. Kalimat-kalimat
tersebut dapat dikelompokkan ke dalam tiga kelompok sebagai berikut.
1.
Kalimat yang tidak dapat dinilai kebenarannya, yaitu:
Siapakah
presiden pertama Republik Indonesia?
Siapakah
pencipta lagu Indonesia Raya?
Suatu
bilangan jika dikalikan dua kemudian dikurangi tiga menghasilkan tujuh.
Suatu
bilangan jika dikalikan oleh dua pertiga kemudian dikurangi oleh dua kalinya
dan dikurangi satu sama dengan tujuh.
Kalimat-kalimat
tersebut merupakan kalimat yang tidak dapat dinilai
benar
atau salah. Mengapa?
2.
Kalimat yang bernilai benar
Presiden
pertama Republik Indonesia adalah Ir. Soekarno.
Lima
dikali dua kemudian dikurangi tiga sama dengan tujuh.
3.
Kalimat yang bernilai salah
Pencipta
lagu Indonesia Raya adalah Kusbini.
Enam
dikali dua pertiga kemudian dikurangi oleh dua kali enam dan
dikurangi
satu hasilnya tujuh.
Kelompok
kalimat (2) dan kalimat (3) merupakan kelompok kalimat berita
(deklaratif)
yang dapat dinyatakan benar saja atau salah saja dan tidak
keduaduanya. Kalimat yang dapat dinyatakan benar saja atau salah saja dan tidak
kedua-duanya
disebut dengan kalimat tertutup atau disebut juga pernyataan.
Kalian
akan mempelajari lebih lanjut tentang pernyataan dalam Logika
Matematika
di tingkat SMA.
bernilai
benar saja atau salah saja karena memiliki unsure yang belum diketahui
nilainya.
Variabel
adalah simbol/lambang yang mewakili sebarang anggota suatu
himpunan semesta. Variabel biasanya dilambangkan dengan huruf kecil.
No comments:
Post a Comment