Rangkuman Prakarya
BAB 1
1. Penggolongan
bahan serat alam berasal dari tumbuhan dan hewan.
2. Bahan serat
tumbuhan dapat diperoleh dari bagian biji, batang, daun, dan buah.
3. Karaktersitik
bahan serat alam meliputi kehalusan, kekuatan, daya serap, dan kemuluran atau
elastisitas. Setiap bahan serat alam memiliki sifat yang berbeda.
BAB 2
1. Tekstil adalah
bahan yang berasal dari serat yang diolah menjadi benang lalu dirajut atau
ditenun menjadi kain sebagai bahan untuk pembuatan busana dan berbagai produk kerajinan
tekstil lainnya.
2. Kerajinan
tekstil adalah produk yang memanfaatkan bahan baku tekstil yang tersedia dan
dikerjakan secara manual dihasilkan melalui keterampilan tangan dengan alat
bantu sederhana dalam jumlah yang terbatas.
3. Setiap daerah
memiliki ciri khas kerajinan tekstil.
4. Kita patut
mensyukuri karunia Tuhan atas keberagaman kerajinan fungsi hias yang ada di
Indonesia.
5. Teknik
pembuatan kerajinan tekstil terdiri dari tenun serat, sulam, batik, jahit
aplikasi dan sebagainya.
6. Kemasan
merupakan wadah sebuah produk kerajinan yang dapat melindungi produk,
memudahkan penggunaan produk, memperindah penampilan produk, dan meningkatkan
nilai jual sebuah produk.
BAB 3
1. Teknologi
merupakan ilmu terapan.
2. Teknologi
konstruksi merupakan teknologi yang digunakan untuk membangun sarana maupun
prasarana.
3. Bagian-bagian
rumah terbagi menjadi tiga yaitu bagian bawah, tengah, dan atas.
4. Bahan-bahan
yang dapat digunakan untuk membuat miniatur rumah bermacam-macam mulai dari styrofoam, korek api, stik
es krim, kardus, triplek dan perekat.
5. Prosedur
pembuatan konstruksi miniatur rumah dilakukan melalui beberapa tahapan yaitu
dimulai dari pembuatan rancangan, menyiapkan alat dan bahan, membuat miniatur rumah
berdasarkan rancangan, dan melakukan penyelesaian akhir (finishing).
BAB 4
1. Sayuran
merupakan bahan pangan asal tumbuhan yang mempunyai kadar air dan serat tinggi,
serta banyak mengandung vitamin dan mineral yang dibutuhkan oleh tubuh.
2. Sayuran
dikelompokkan berdasarkan bagian yang dapat dimakan atau dimanfaatkan. Bagian
tanaman yang dapat dimakan atau dimanfaatkan meiputi daun, tangkai daun, umbi,
batang, akar, bunga, buah, dan biji.
3. Sarana
dan peralatan budi daya tanaman sayuran meliputi benih/ bibit, media tanam,
pupuk (organik dan anorganik), pestisida (alami dan buatan), serta alat
pengolahan tanah dan perawatan.
4. Tahapan
budi daya tanaman sayuran meliputi pengolahan tanah, pembibitan, penanaman,
perawatan (penyiraman, penyulaman, penyiangan, pembumbunan, pemupukan,
pengendalian OPT), pemanenan, dan pascapanen.
5. Hidroponik
adalah salah satu teknologi budi daya tanaman tanpa tanah dengan pemberian hara
tanaman yang terkendali.
6. Vertikultur
merupakan
teknik budi daya pertanian yang dilakukan secara vertikal atau bertingkat, baik
indoor
maupun
outdoor.
BAB 5
1. Pengolahan pangan adalah teknologi yang berperan penting dalam memenuhi
kebutuhan masyarakat selaku konsumen.
2. Peran teknologi pengolahan pangan dalam bentuk perancangan produk,
pengolahan bahan baku, tindak pengawetan, pengemasan, penyimpanan, dan
pemasaran serta distribusi produk ke konsumen.
3. Setiap hari perlu mengonsumsi agar asupan kebutuhan nutrisi cukup bagi
kesehatan tubuh kita.
4. Kandungan nutrisi yang utama dalam buah-buahan adalah air, vitamin
dan mineral, serat, antioksidan, dan karbohidrat.
5. Kandungan vitamin dan mineral pada buah berguna untuk mengatur berbagai
proses dalam tubuh, membantu pembentukan energi, serta proses berpikir.
6. Pengertian dari buah segar adalah bahan pangan yang tidak
memerlukan pengolahan sudah dapat dikonsumsi secara langsung.
7. Berdasarkan sifatnya buah-buahan dikelompokan menjadi beberapa golongan
yaitu berdasarkan musim berbuahnya, iklim tempat tumbuhnya, dan proses
pematangannya.
8. Sifat buah-buahan berdasarkan musim berbuahnya meliputi buah musiman
dan buah sepanjang tahun.
9. Sifat buah-buahan berdasarkan iklim tempat tumbuhnya meliputi buah
tropis dan buah sub tropis.
10. Berdasarkan proses pematangannya, sifat buah-buahan meliputi buah klimaterik
dan buah nonklimaterik.
11. Teknik dasar pengolahan dibedakan menjadi dua yaitu, teknik
pengolahan pangan panas basah (moist heat) dan teknik pengolahan pangan panas kering (dry heat cooking).Kelas VII SMP/MTs Edisi Revisi Semester I
12. Teknik pengolahan pangan panas basah (moist heat) menggunakan bahan dasar
cairan untuk mematangkan makanannya dengan tidak melebihi suhu didih. Teknik
pengolahan pangan panas basah antara lain teknik merebus (boiling), teknis merebus menutup
bahan pangan (poaching), teknik
merebus dengan sedikit cairan (braising), teknik menyetup/menggulai (stewing), teknik mengukus (steaming), teknk mendidih (simmering), teknik mengetim.
13. Teknik pengolahan pangan panas kering (dry heat cooking) mengolah pangan tanpa
bantuan bahan dasar cairan untuk mematangkannya. Teknik pengolahan pangan panas
kering terdiri atas teknik menggoreng dengan minyak banyak (deep frying), teknik menggoreng dengan
minyak sedikit (shallow frying), teknik menumis (sauting), teknik memanggang (baking), teknik membakar (baking).
14. Tahapan pembuatan pengolahan pangan yaitu perencanaan meliputi identifikasi
kebutuhan dan ide gagasan; pelaksanaan meliputi persiapan dan proses pembuatan,
penyajian dan pengemasan, serta evaluasi.
15. Fungsi kemasan yang utama adalah untuk melindungi produk dari kontaminasi
bahan-bahan berbahaya dan mikroba di lingkungan agar aman saat dikonsumsi dan
mempunyai waktu simpan yang cukup lama.
16. Dalam melakukan pembuatan pengolahan makanan dan minuman perlumemperhatikan
keselamatan kerja dan kebersihan.
BAB 6
1. Bahan pangan hasil samping buah adalah bahan samping yang dihasilkan
dari tanaman buah, selain buah yang merupakan bahan pangan utama.
2. Setiap tanaman buah memiliki hasil samping buah seperti kulit buah,
biji buah, daun, dan jantung buah yang bermanfaat bagi kesehatan tubuh.
3. Hasil samping buah ada yang berupa limbah yang hanya dapat dimanfaatkan
sebagai pupuk kompos, ada yang berupa bahan dasar kerajinan dan ada pula yang
masih dapat dimanfaatkan sebagai bahan pangan.
4. Bahan pangan buah yang hasil sampingnya dapat diolah menjadi produk
pangan, selain bermanfaat bagi kesehatan tubuh juga dapat menghasilkan ekonomi.
5. Karakteristik berdasarkan sifat alami dari dinding buah
(kulit/hasil samping) yaitu berry, hespiridium,
drupa, pome, dan pepo.
6. Contoh olahan pangan hasil samping buah yaitu jantung pisang dapat
diolah menjadi sayur lodeh, acar, urap, gulai, tumis, dan abon. Kulit buah
manggis dapat diolah menjadi minuman jus, pil ekstrak, dan minuman teh. Kulit
jeruk yang dihasilkan diolah menjadi manisan, sebagai bahan pendukung masakan
dan kalua dari kulit jeruk bali. Kulit pisang dapat diolah menjadi bahan pangan
selai kulit pisang, kerupuk kulit pisang, es krim kulit pisang, dan tepung
kulit pisang
7. Teknik dasar pengolahan dibedakan menjadi dua, yaitu teknik pengolahan
pangan panas basah (moist heat) dan teknik pengolahan pangan panas kering (dry heat cooking).
8. Teknik pengolahan pangan panas basah (moist heat) menggunakan bahan dasar
cairan untuk mematangkan makanannya dengan tidak melebihi suhu didih. Yang
termasuk teknik pengolahan pangan panas basah antara lain teknik merebus (boiling), teknis merebus menutup
bahan pangan (poaching), teknik
merebus dengan sedikit cairan (braising), teknik menyetup/menggulai (stewing), teknik mengukus (steaming), teknk mendidih (simmering), teknik mengetim.Rangkuman225
9. Teknik pengolahan pangan panas kering (dry heat cooking) adalah teknik mengolah
pangan tanpa bantuan bahan dasar cairan untuk mematangkannya. Teknik ini
terdiri atas teknik menggoreng dengan minyak banyak (deep frying), teknik menggoreng
dengan minyak sedikit (shallow frying), teknik menumis (sauting), teknik memanggang (baking), dan teknik membakar (baking).
10. Setiap teknik pengolahan pangan digunakan sesuai dengan kebutuhan
olahan pangan yang akan dibuat. Tidak semua teknik pengolahan akan digunakan
untuk satu olahan pangan.
11. Tampilan dari penyajian dan pengemasan akan memberikan karakter
pada olahan pangan dan memberikan prospek ekonomi yang menguntungkan.
Kreativitas dalam penyajian dan pengemasan harus selalu digali untuk dapat
menciptakan wadah penyajian dan kemasan yang inovatif.
No comments:
Post a Comment