Pages

Friday, September 23, 2016

Cerita Fantasi

Cerita fantasi merupakan salah satu genre cerita yang sangat penting untuk melatih kreativitas. Berfantasi secara aktif bisa mengasah kreativitas. Kamu bisa menjadi penulis hebat. Harry Potter termasuk cerita fantasy yang sangat terkenal. Di Indonesia kita memiliki penulis hebat  yang menulis berbagai cerita fantasi. Di antara penulis hebat cerita fantasi itu adalah Ugi Agustono dan Joko Lelono. Ugi Agustono menulis cerita fantasi berdasarkan pengamatan terhadap komodo dan suasana di pulau Komodo. Joko Lelono juga menulis cerita fantasi dengan nuansa lokal. Kamu juga dapat belajar menulis fantasi dengan belajar secara tekun dan tidak takut berkreasi. Kamu dapat seperti mereka.

Asal - Usul Reog Ponorogo

Reog Ponorogoadalah salah satu kesenian warisan leluhur Indonesia yang sempat diklaim secara sepihak oleh negara Malaysia. Pengklaiman ini sendiri sebetulnya terjadi karena kebudayaan tersebut dibawa oleh warga Ponorogo yang datang dan menetap di Malaysia kemudian berkembang pesat disana, dan pula jika ditinjau dari sisi sejarah, asal usul reog ponorogo memang lahir dan berkembang  di Indonesia lebih dulu. Untuk mengetahuiasal-usul reog Ponorogo lebih jauh, mari kita simak pembahasan,berikut:
Asal Usul Reog Ponorogo


Menurut cerita yang berkembang,  asal usul Reog Ponorogo dilatarbelakangi oleh kisah perjalanan Raja Kerajaan Bantarangin,  yaitu Prabu Kelana Sewandana yang tengah mencari calon permaisurinya pada tahun 900 Saka. Calon permaisuri tersebut dicari karena kabur dari kerajaan Bantarangin. Calon permaisuri yang bernama Dewi Sanggalangit yang juga adalah putri kerajaan Kediri ini kabur karena tidak ingin dijodohkan dengan sang Prabu Kelana. Setelah perjalanan berhari-hari, Dewi Sanggalangit pun akhirnya ditemukan disebuah goa ketika ia tengah bersemedi. Ketika diajak pulang untuk dinikahi, putri Kediri tetap tak mau. Sang prabu pun merayunya dengan janji akan menuruti segala apapun permintaan yang diajukan oleh sang calon permaisuri. Dari hasil semedi, sang putripun mendapat wahyu agar memintakan sebuah kesenian baru yang belum pernah ada sebelumnya dimana kesenian tersebut harus menggambarkan bahwa sang calon permaisuri adalah memang orang yang benar-benar dicintai sang raja. Setelah berpikir cukup keras berhari-hari, akhirnya sang prabu mendapat wahyu dari Dewi Parwati untuk membuat seni pertunjukan berupa tarian menggunakan barongan berupa reog. Reognya sendiri dibuat sangat besar dengan perlambangan cinta berupa bulu burung merak dan kepala harimau. Bulu burung merak melambangkan sang calon permaisuri dan kepala harimau melambangkan sang Prabu. Tarian reog ponorogo kala itupun langsung dipertontonkan pada sang calon permaisuri. Melihat tarian tersebut, sang calon permaisuri pu n sangat senang dan berjanji mau dinikahi sang prabu asal tarian reog tersebut dipertontonkan setiap tahun ketika memperingati hari pernikahan mereka. Sejak saat itulah reog ponorogopun lahir. Cerita asal usul reog ponorogo tersebut berkembang di masyarakat hingga kini. Kendati demikian, sebetulnya nama reog baru diperkenalkan sejak tahun 1989. Sebelumnya reog dikenal dengan nama REYOG. Nama tersebut diganti oleh Bupati Ponorogo Markum Singomedjo untuk tujuan propaganda pembangunan. Nama REOG dipilih karena sangat cocok digunakan sebagai akronim dari slogan resmi kabupaten ponorogo yaitu “Resik, Endah,Omber,Girang gemirang”.Demikianlah cerita asal usul reog ponorogo yang dipercayai oleh masyarakat sekitar sebagai awal lahirnya kesenian ini. Semoga cerita ini dapat meyakinkan kita bahwa memang kesenian reog ponorogo memang benar-benar hasil karya budaya leluhur tanah air Indonesia pada tempo dulu.

PUISI

TENTANG AKU & KAMU, KAWAN

Kawan,
Taukah kamu berapa lama masa yang kita lewati bersama??
Aku tak ingin tau,
Karna kamu selamanya bagiku.....
Bersamamu,
Tangisku kan terurai menjadi tawa
Dukaku kan terpecah menjadi bahagia
Dan airmata yang terlanjur jatuh....
Takan berubah menjadi nestapa
Denganmu,kepenatanku tergilas sirna

Terkadang disatu waktu,
Prasangka pernah menjauhkanmu dariku
Tapi sungguh kawan,
Amarah takkan bisa bertahan lama dikalbuku
Kusadari aku terikat jauh kedalam hatimu

Ingatkah kawan,
Kita pernah duduk bersama
Melukis langit dengan impian
Tentang aku , kamu dan kehidupan......
BUNDAKU, MALAIKATKU

Hariku tiada senyummu
Langkahku iringi do'amu
Pagiku hangatkan cahyamu
Embunmu hangatkan pagiku

Dibalik senyum bunda
Seberkas sinar kelabu tertera
Cahayamu terang tiada kira
Terangi sepanjang pelita
Seuntai kasih terancang dinan hari
Tak tergores dinan sepi
Tak terkikis panasnya api
Tak terpadam hangatnya mentari
Keindahan hangatnya sanubari
Ketegaran selalu terpungkiri
Ketulusan lirik pirik yang kunanti
Semua asa kanku kemas di memori.

RINDU AYAH

Pagi menyambutku dengan suara hembusan angin dan rintikan hujan
Aku duduk dalam renungan
Dengan siapa harus bercerita

Kerinduan hati membuat putramu tersakiti
Andai batu dan tanah tak berbatas dengan kita
Sungguh rasa rindu ini akan sirna
Kemudian hilang seketika pergi

Ayah...
Andai kau bisa mendengar setiap kata dan tanyaku
Dengan mengutarakan rasa rindu yang tak mungkin berujung temu
Hanya karena dua dunia yang berbeda

Ayah...
Putri mu ingin bertemu dengan mu
Agar rasa rindunya tak menghantui mu
Kejamnya dunia membawa putra mu
Merasakannya

IBU AKU ADA DISINI

Hening tanpa kata tanpa suara
Aku berbisik dalam batin
Sambil kuusap dengan pandangku
Wajah tuamu yg begitu jelas

Lekukan keriput diwajahmu itu
Gambarkan lelahmu dulu
Redup tatap matamu
Lukiskan duka sukamu
Kini giliranku yang akan suapi dirimu
Memandikanmu, bercerita sebelum tidurmu

Aku disini ibu
untukmu...

Puisi Tentang Keindahan Alam Indonesia

KEINDAHAN ALAM INDONESIA
Saat aku membuka mataku,
ku tak percaya bahwa itu nyata
Aku masih berfikir, bahwa aku masih bermimpi
Tetapi aku sadar bahwa keindahan itu benar-benar ada di depanku
Sungguh indah kepulauan ini
Ribuan pulau-pulau berjajar membentuk gugusan pulau yang indah
Gunung-gunung berbaris dari ujung barat ke ujung timur
Samudra luas membentang dengan air yang biru
dan berisi keindahan di bawahnya
Aku bangga menjadi anak Indonesia
Aku berjanji aku akan menjagamu


TANAH AIRKU 
Angin berdesir dipantai 
Burung berkicau dengan merdu 
Embun pagi membasahi rumput-rumput 

Itulah tanah airku 
Sawahnya menghijau 
Gunungnya tinggi menjulang
Rakyat aman dan makmur 

Indonesiaku 
Tanah tumpah darahku 
Jaga dan rawatlah selalu
Disanalah aku dilahirkan dan dibesarkan
Disanalah aku menutup mata 

Oh….. tanah airku tercinta 
Indonesia jaya….. 

Keadaan Alam dan Aktivitas Penduduk Indonesia


Indonesia dikenal sebagai salah satu negara kepulauan. Ribuan pulau membentang dari Sabang
sampai Merauke dengan beragam keadaan alamnya yang sangat memesona sehingga banyak bangsa lain yang tertarik untuk datang dan menikmati keadaan alam Indonesia. Rasa cinta dan bangga sebagai bangsa Indonesia dapat tumbuh jika kita mengenali keadaan alam Indonesia dan aktivitas penduduknya. Dengan mempelajari keadaan alam dan aktivitas penduduk Indonesia, maka kita dapat mensyukuri anugerah Tuhan atas keadaan alam Indonesia yang begitu luar biasa. Lalu bagaimanakah dengan letak wilayah Indonesia? Apakah letak wilayah Indonesia mempengaruhi keadaan alamnya?

1. Letak Astronomis 
Secara astronomis, Indonesia terletak antara 95O
 BT - 141O BT dan 6O LU - 11O LS. Dengan letak astronomis tersebut, Indonesia termasuk ke dalam wilayah tropis. Wilayah tropis dibatasi oleh lintang 23,5O LU dan 23,5O LS.Letak astronomis adalah letak suatu tempat berdasarkan garis lintang dan garis bujurnya. Garis lintang adalah garis khayal yang melintang melingkari bumi. Garis bujur adalah garis khayal yang menghubungkan Kutub Utara dan Kutub Selatan. Perlu kita ketahui juga bahwa letak astronomis Indonesia relatif aman dari bencana alam angin siklon atau badai. Angin siklon terjadi di daerah lintang 10O > 20O LU/LS yang dapat menimbulkan kerugian harta benda maupun jiwa.

Di Indonesia sinar matahari selalu ada sepanjang tahun dan suhu udara tidak ekstrim (tidak jauh berbeda antarmusim) sehingga masih cukup nyaman untuk melakukan berbagai kegiatan di dalam dan di luar rumah. Lama siang dan malam juga hampir sama, yaitu 12 jam siang dan 12 jam malam. Ini berbeda dengan suhu di negara-negara yang terletak pada lintang sedang dengan empat musim, yaitu musim dingin, semi, panas, dan gugur. Pada musim dingin, udara sangat dingin sampai mencapai puluhan derajat di bawah nol celsius, sehingga diperlukan penghangat ruangan.

2. Letak Geografis
Wilayah Indonesia juga berbatasan dengan sejumlah wilayah. Batasbatas wilayah Indonesia dengan wilayah lainnya adalah seperti berikut.
  • Di sebelah utara, Indonesia berbatasan dengan Malaysia, Singapura, Palau, Filipina dan Laut Cina Selatan.
  • Di sebelah selatan, Indonesia berbatasan dengan Timor Leste, Australia, dan Samudra Hindia.
  • Di sebelah barat, Indonesia berbatasan dengan Samudra Hindia.
  • Di sebelah timur, Indonesia berbatasan dengan Papua Nugini dan Samudra Pasifik.
Kalau kita lihat, letak geografis Indonesia sangat strategis karena menjadi jalur lalu lintas perdagangan dunia antara negara-negara dari Asia Timur dengan negara-negara di Eropa, Afrika, Timur Tengah, dan India. Kapal-kapal dagang yang mengangkut berbagai komoditas dari China, Jepang, dan negara-negara lainnya melewati Indonesia menuju negara-negara tujuan di Eropa. Indonesia juga dilewati jalur perdagangan dari Asia ke arah Australia dan Selandia Baru.

Dengan Letak geografis ini tentunya memberi pengaruh bagi Indonesia, baik secara sosial, ekonomi, maupun budaya. Karena menjadi jalur lalu lintas pelayaran dan perdagangan dunia, bangsa Indonesia telah lama menjalin interaksi sosial dengan bangsa lain. Interaksi sosial melalui perdagangan tersebut kemudian menjadi jalan bagi masuknya berbagai agama ke Indonesia, seperti Islam, Hindu, Buddha, Kristen, dan lain-lain. Indonesia yang kaya akan sumber daya alam menjual berbagai komoditas atau hasil bumi seperti kayu cendana, pala, lada, cengkih, dan hasil perkebunan lainnya. Sementara negara-negara lain seperti India dan Cina menjual berbagai produk barang seperti kain dan tenunan halus, porselen, dan lain-lain ke Indonesia. Manfaat letak geografis Indonesia juga memberi dampak yang merugikan. Budaya dari negara lain yang tidak selalu sesuai dengan budaya Indonesia kemudian masuk dan memengaruhi kehidupan budaya bangsa Indonesia.
 

Keadaan Alam Indonesia
Alam Indonesia dikenal sangat indah dan kaya akan berbagai sumber daya alam. Tidak heran jika banyak wisatawan dari berbagai negara tertarik dan datang ke Indonesia. Kegiatan pariwisata pun berkembang di sejumah wilayah seperti Bali, Yogyakarta, Lombok, dan lain-lain sehingga mendatangkan keuntungan ekonomi yang tidak sedikit. Keadaan alam Indonesia dapat dikelompokkan menjadi dua bagian, yaitu keadaan fisik wilayah serta keadaan flora dan fauna. Keadaan fisik wilayah terdiri atas keadaan iklim dan keadaan bentuk permukaan bumi (kondisi fisografis) yang kemudian akan menentukan jenis tanahnya. Sementara keadaan flora dan fauna menyangkut jenis keragaman dan sebarannya.

1.Keadaan Iklim Indonesia
Iklim adalah
 keadaan ratarata cuaca pada suatu wilayah dalam jangka waktu yang relatif lama. Letak astronomis Indonesia yang berada di wilayah tropis membuat Indonesia beriklim tropis. Ciri iklim tropis adalah suhu udara yang tinggi sepanjang tahun, dengan rata-rata tidak kurang dari 18 derajat Celcius, yaitu sekitar 27 derajat Celcius. Di daerah tropis, tidak ada perbedaan yang jauh atau berarti antara suhu pada musim hujan dan suhu pada musim kemarau.

Secara umum, keadaan iklim di Indonesia dipengaruhi oleh tiga jenis iklim, yaitu iklim musim, iklim laut, dan iklim panas. Gambaran tentang ketiga jenis iklim tersebut adalah seperti berikut.
  1. Iklim musim, dipengaruhi oleh angin musim yang berubah-ubah setiap periode waktu tertentu. Biasanya satu periode perubahan adalah enam bulan.
  2. Iklim laut, terjadi karena Indonesia memiliki wilayah laut yang luas sehingga banyak menimbulkan penguapan dan akhirnya mengakibatkanterjadinya hujan.
  3. Iklim panas, terjadi karena Indonesia berada di daerah tropis. Suhu yang tinggi mengakibatkan penguapan yang tinggi dan berpotensi untuk terjadinya hujan.
Ketiga jenis iklim tersebut berdampak pada tingginya curah hujan di Indonesia. Curah hujan di Indonesia bervariasi antarwilayah, tetapi umumnya sekitar 2.500 mm/tahun. Walaupun angka curah hujan bervariasi antarwilyah di Indonesia, tetapi pada umumnya curah hujan tergolong besar. Kondisi curah hujan yang besar ditunjang dengan penyinaran matahari yang cukup membuat Indonesia sangat cocok untuk kegiatan pertanian sehingga mampu memenuhi kebutuhan penduduk akan pangan. Hal yang menarik bagi Indonesia adalah terjadinya angin muson. Angin muson adalah angin yang terjadi karena adanya perbedaan tekanan udara antara samudra dan benua.

Pada saat samudra menerima penyinaran matahari, diperlukan waktu yang lebih lama untuk memanaskan samudra. Sementara itu, benua lebih cepat menerima panas. Akibatnya, samudra bertekanan lebih tinggi dibandingkan dengan benua, maka bergeraklah udara dari samudra ke benua.

Pada saat musim hujan di Indonesia (Oktober sampai April), angin muson yang bergerak dari Samudra Pasifik menuju wilayah Indonesia dibelokkan oleh gaya corioli sehingga berubah arahnya menjadi angin barat atau disebut angin muson barat.

Pada saat bergerak menuju wilayah Indonesia, angin muson dari Samudra Pasifik telah membawa banyak uap air sehingga diturunkan sebagai hujan di Indonesia. Perhatikan Gambar 1.4 pada halaman sebelumnya untuk melihat pola pergerakan angin muson barat. Peristiwa sebaliknya terjadi pada saat musim kemarau (Mei sampai September). Pada saat itu, angin muson dari Benua Australia atau disebut angin timur yang bertekanan maksimun bergerak menuju Benua Asia yang bertekanan minimum melalui wilayah Indonesia. Karena Benua Australia sekitar 2/3 wilayahnya berupa gurun, udara yang bergerak tadi relatif sedikit uap air yang dikandungnya. Selain itu, udara tadi hanya melewati wilayah lautan yang sempit antara Australia dan Indonesia sehingga sedikit pula uap yang dikandungnya. Pada saat itu, di Indonesia terjadi musim kemarau.

Gaya coriolis adalah gaya semu akibat pengaruh rotasi bumi sehingga angin seolah-olah dibelokkan ke arah kanan dari Belahan Bumi Utara (BBU) dan dibelokkan ke kiri dari Belahan Bumi Selatan (BBS).
2. Bentuk Muka Bumi dan Aktivitas Penduduk Indonesia
Bentuk muka bumi Indonesia dapat dibedakan menjadi dataran rendah, dataran tinggi, bukit, gunung, dan pegunungan.  Secara umum, setiap bentuk muka bumi menunjukkan pola aktivitas penduduk yang berbeda antara satu daerah dan daerah lainnya. Adapun gambaran tentang keadaan muka bumi Indonesia dan aktivitas penduduknya adalah sebagai berikut.

a. Dataran Rendah
Dataran rendah adalah bagian dari permukaan bumi dengan letak ketinggian 0-200 m di atas permukaan air laut (dpal). Di daerah dataran rendah, aktivitas yang dominan adalah aktivitas permukiman dan pertanian. Di daerah ini biasanya terjadi aktivitas pertanian dalam skala luas dan pemusatan penduduk yang besar. Di Pulau Jawa, penduduk memanfaatkan lahan dataran rendah untuk menanam padi, sehingga pulau Jawa menjadi sentra penghasil padi terbesar di Indonesia. 

Ada beberapa alasan terjadinya aktivitas pertanian dan permukiman di daerah dataran rendah, yaitu seperti berikut.
  1. Di daerah dataran rendah, penduduk mudah melakukan pergerakan atau mobilitas dari satu tempat ke tempat lainnya.
  2. Di daerah dataran rendah, banyak dijumpai lahan subur karena biasanya berupa tanah hasil endapan yang subur atau disebut tanah alluvial.
  3. Dataran rendah dekat dengan pantai, sehingga banyak penduduk yang bekerja sebagai nelayan.
  4. Daerah dataran rendah memudahkan penduduk untuk berhubungan dengan dunia luar melalui jalur laut.
Dengan berbagai keuntungan tersebut, banyak penduduk bermukim di dataran rendah. Pemusatan penduduk di dataran rendah kemudian berkembang menjadi daerah perkotaan. Sebagian besar daerah perkotaan di Indonesia, bahkan dunia, terdapat di dataran rendah. Aktivitas pertanian di dataran rendah umumnya adalah aktivitas pertanian lahan basah. Aktivitas pertanian lahan basah dilakukan di daerah yang sumber airnya cukup tersedia untuk mengairi lahan pertanian. Lahan basah umumnya dimanfaatkan untuk tanaman padi yang dikenal dengan pertanian sawah.

b. Bukit dan Perbukitan
Bukit adalah
 bagian dari permukaan bumi yang lebih tinggi dibandingkan dengan daerah sekitarnya dengan ketinggian kurang dari 600 m dpal. Bukit tidak tampak curam seperti halnya gunung. Perbukitan berarti kumpulan dari sejumlah bukit pada suatu wilayah tertentu.

Di daerah perbukitan, aktivitas permukiman tidak seperti di dataran rendah. Permukiman tersebar pada daerah-daerah tertentu atau membentuk kelompok-kelompok kecil. Penduduk memanfaatkan lahan datar yang luasnya terbatas di antara perbukitan. Permukiman umumnya dibangun di kaki atau lembah perbukitan karena biasanya di tempat tersebut ditemukan sumber air berupa mata air atau sungai. Daerah perbukitan umumnya berada di antara daerah dataran rendah pantai dengan pegunungan. Daerah ini umumnya terbentuk karena adanya gejala pelipatan akibat gaya tekanan, sehingga menimbulkan lipatan pada permukaan bumi. Daerah perbukitan juga bisa terjadi karena adanya gejala patahan. 

Aktivitas ekonomi, khususnya pertanian, dilakukan dengan memanfaatkan lahan-lahan dengan kemiringan lereng tertentu. Untuk memudahkan penanaman, penduduk menggunakan teknik sengkedan dengan memotong bagian lereng tertentu agar menjadi datar. Teknik ini kemudian juga bermanfaat mengurangi erosi atau pengikisan oleh air.
Pemanfaatan lahan pertanian di
daerah perbukitan dengan cara terasering.
 Aktivitas pertanian di daerah perbukitan, pada umumnya pertanian lahan kering. Pertanian lahan kering merupakan pertanian yang dilakukan di wilayah yang pasokan airnya terbatas atau hanya mengandalkan air hujan. Istilah pertanian lahan kering sama dengan ladang atau huma yang dilakukan secara menetap maupun berpindahpindah seperti di Kalimantan.

Tanaman yang ditanam umumnya adalah umbi-umbian atau palawija dan tanaman tahunan (kayu dan buah-buahan). Pada bagian lereng yang masih landai dan lembah perbukitan, sebagian penduduk juga memanfaatkan lahannya untuk tanaman padi.

Seperti halnya dataran rendah, daerah perbukitan memiliki potensi bencana alam. Potensi bencana alam yang dapat terjadi di daerah perbukitan adalah longsor. Agar kita terhindar dari bencana longsor dan dampak yang ditimbulkan pada saat dan setelah terjadi longsor, cara-cara berikut diharapkan dapat membantu.
1. Hindarilah membangun rumah di wilayah yang rawan longsor seperti di daerah yang berlereng curam, dekat dengan tepi gunung, dekat dengan jalur aliran air atau drainase.
2. Kenalilah tanda-tanda akan terjadinya longsor di sekitar kita, yaitu seperti berikut.
  • Perubahan, pergeseran, atau retakan yang melebar secara perlahan-lahan pada tanah dan jalan di lingkungan sekitar.
  • Pintu dan jendela macet untuk pertama kalinya.
  • Retakan baru yang muncul pada lantai dan tembok.
  • Fasilitas-fasilitas rumah di bawah tanah, seperti pipa saluran air mengalami pecah atau retak.
  • Tonjolan tanah terlihat pada dasar dari suatu lereng.
  • Air dari pipa atau sumber air keluar dari tanah pada lokasi baru.
  • Pagar, pohon, dan dinding bergeser.
  • Suara gemuruh bertambah kuat.
  • Terdapat suara suara aneh atau tidak biasa seperti suara pohon yang patah atau suara batu yang saling bertumbukan.

c. Dataran Tinggi 
Dataran tinggi adalah adalah daerah datar yang memiliki ketinggian lebih dari 400 meter dpal. Daerah ini memungkinkan mobilitas penduduk berlangsung lancar seperti halnya di dataran rendah. Aktivitas pertanian juga berkembang di dataran tinggi. Di daerah ini, sebagian penduduk menanam padi dan beberapa jenis sayuran. Suhu yang tidak terlalu panas memungkinkan penduduk menanam beberapa jenis sayuran seperti tomat dan cabe. 

Sejumlah dataran tinggi menjadi daerah tujuan wisata. Udaranya yang sejuk dan pemandangan alamnya yang indah menjadi daya tarik penduduk untuk berwisata ke daerah dataran tinggi. Beberapa dataran tinggi di Indonesia menjadi daerah tujuan wisata misalnya Bandung dan Dieng. Potensi bencana alam di dataran tinggi biasanya adalah banjir. Karena bentuk muka buminya yang datar, dataran tinggi berpotensi menimbulkan genangan air. 

d. Gunung dan Pegunungan
Gunung adalah bagian dari permukaan bumi yang menjulang lebih tinggi dibandingkan dengan daerah sekitarnya. Biasanya bagian yang menjulang dalam bentuk puncak-puncak dengan ketinggian 600 meter diatas permukaan laut. Pegunungan adalah bagian dari daratan yang merupakan kawasan yang terdiri atas deretan gunung-gunung dengan ketinggian lebih dari 600 meter dpal.

Indonesia memiliki banyak gunung dan pegunungan. Sebagian gunung merupakan gunung berapi. Keberadaan gunung berapi tidak hanya menimbulkan bencana, tetapi juga membawa manfaat bagi wilayah sekitarnya. Material yang dikeluarkan oleh gunung berapi memberikan kesuburan bagi wilayah di sekitarnya. Hal itu menjadi salah satu alasan bagi penduduk untuk tinggal di wilayah sekitar gunung berapi karena lahan tersebut sangat subur untuk kegiatan pertanian. Gunung berapi di Indonesia umumnya merupakan gunung berapi bertipe Strato, yaitu gunung berapi berbentuk kerucut yang tinggi dengan lereng yang curam. 

Gunung berapi adalah gunung yang memiliki lubang kepundan atau rekahan dalam kerak bumi tempat keluarnya cairan magma atau gas atau cairan lainnya ke permukaan bumi. Ciri gunung berapi adalah adanya kawah atau rekahan. Sewaktu-waktu gunung berapi tersebut dapat meletus.

Ciri gunung berapi yang aktif adalah adanya aktivitas kegunungapian seperti semburan gas, asap, dan lontaran material dari dalam gunung berapi. Di Indonesia, sebagian besar gunung berapi tersebar di sepanjang Pulau Sumatra, Jawa sampai Nusa Tenggara. Gunung berapi juga banyak ditemui di Pulau Sulawesi dan Maluku. Beberapa gunung berapi di Nusantara sangat terkenal di dunia karena letusannya yang sangat dahsyat, yaitu gunung berapi Tambora dan Krakatau.

Walaupun tidak semua gunung berapi merupakan gunung berapi yang aktif, namun kita perlu mengenal tanda-tanda akan meletusnya gunung berapi, seperti berikut:
  1. Suhu sekitar kawah naik.
  2. Sumber air banyak yang mengering.
  3. Sering terasa adanya gempa bumi (vulkanik).
  4. Binatang yang ada di atas gunung banyak yang berpindah menuruni lereng karena terasa panas.
  5. Sering terdengar suara gemuruh dari dalam gunung.
Tanda-tanda tersebut tidak selalu mudah dikenali oleh masyarakat umum. Oleh karena itu, pemerintah memantau terus perkembangan gunung berapi dan memberikan informasi pada masyarakat saat gunung berapi mulai aktif. Agar terhindar dari bahaya letusan gunung berapi,
sebaiknya kamu melakukan hal-hal berikut ini.
1. Sebelum letusan
  • Sediakan kacamata dan masker untuk menghindari debu yang bisa masuk ke mata dan saluran pernapasan.
  • Upayakan untuk tidak tinggal dekat gunung berapi.
  • Jika kamu tinggal dekat gunung berapi, upayakan untuk selalu siaga untuk menyelamatkan diri.
2. Selama letusan
  • Ikuti perintah evakuasi yang dikeluarkan oleh pihak berwenang.
  • Hati-hati dengan aliran lumpur. Lihatlah ke arah hulu sungai kalau-kalau ada aliran lumpur. Jika ada aliran lumpur yang mendekat, jangan menyeberang jembatan.
  • Jauhi lembah sungai dan tempat yang rendah.
  • Gunakan masker dan kacamata untuk menghindari debu.
  • Dengarkan informasi dari pihak berwenang melalui radio atau televisi tentang perkembangan letusan.
  • Gunakan celana panjang dan baju tangan panjang untuk menghidari kontak dengan debu.
  • Jauhi tempat di mana angin datang dari arah gunung berapi yang meletus.
  • Tetaplah dalam rumah kecuali ada perkembangan yang membahayakan.
  • Tutuplah pintu, jendela, dan lubang ventilasi untuk menghindari debu.
  • Hindari mengemudi pada saat hujan abu.
3. Setelah letusan
  • Bersihkan sisa-sisa debu yang masih mengendap di atas atap.
  • Jika telah dievakuasi ke tempat yang aman, jangan kembali ke rumah sebelum dinyatakan aman oleh pihak berwenang.
  • Pantau terus perkembangan aktivitas gunung berapi melalui berbagai media.
  • Berikanlah pertolongan pada mereka yang terkena bencana.
3. Keragaman Flora dan Fauna di Indonesia
Indonesia memiliki keragaman flora dan fauna (keanekaragaman hayati) yang sangat besar. Bahkan, keanekaragaman hayati Indonesia termasuk tiga besar di dunia bersama-sama dengan Brazil di Amerika Selatan dan Zaire di Afrika. Berdasarkan data dari Departemen Kehutanan dan Perkebunan, pada tahun 1999 jumlah spesies tumbuhan di Indonesia mencapai 8.000 spesies yang sudah teridentifikasi dan jumlah spesies hewan mencapai 2.215 spesies. Spesies hewan terdiri atas 515 mamalia, 60 reptil, 1.519 burung, dan 121 kupu-kupu.

Keanekaragaman flora dan fauna Indonesia tentunya perlu kita syukuri dengan menjaga dan melestarikannya. Jika tidak, flora dan fauna tersebut akan terancam punah. Bangsa Indonesia tentu akan mengalami banyak kerugian karena flora dan fauna tersebut memiliki fungsi dan peran masing-masing di alam. Di samping itu, manfaat bagi manusia juga akan hilang jika flora dan fauna tersebut punah. Besarnya keanekaragaman hayati di Indonesia berkaitan erat dengan kondisi iklim dan kondisi fisik wilayah. 

Suhu dan curah hujan yang besar memungkinkan tumbuhnya beragam jenis tumbuhan. Mengapa demikian? Tumbuhan memerlukan air dan suhu yang sesuai. Makin banyak air tersedia makin banyak tumbuhan yang dapat tumbuh dan karena itu makin banyak hewan yang dapat hidup di daerah tersebut.


Alfred Russel Wallace (1823-1913) adalah seorang penjelajah dan ahli ilmu alam, geografi,antropologi, dan biologi yang membagi flora dan fauna di Indonesia dua bagian besar. Bagian pertama, yang terletak di bagian barat, memiliki ciri flora dan fauna yang mirip dengan flora dan fauna Asia. Bagian timur memiliki ciri flora dan fauna yang mirip dengan Australia. Garis yang memisahkan dua bagian flora dan fauna di Indonesia tersebut dikenal dengan nama Garis Wallace membatasi wilayah sebaran fauna Indonesia barat dan tengah, sedangkan garis Weber membatasi wilayah sebaran fauna Indonesia tengah dengan timur.

KEADAAN ALAM INDONESIA

KEADAAN ALAM INDONESIA ( PART 1 )
KEADAAN ALAM
Geografi
Indonesia adalah negara kepulauan terbesar dan negara dengan populasi terbanyak nomor empat di dunia. Terdiri dari lima pulau besar dan 30 kepulauan kecil, jumlah keseluruhan mencapai 17.508 pulau dengan 6000 di antaranya telah dihuni. Terbentang sepanjang 5.150 km di antara benua australia dan asia serta membelah samudera hindia dan pasifik di bawah garis kathulistiwa. Nama Indonesia adalah campuran dua kata yunani: ?Indos? berarti Indian dan ?Nesos? berarti kepulauan. Lima pulau-pulau terbesar adalah Kalimantan atau lebih tepat dikatan dua pertiga pulau Borneo (539.450 km?), Sumatera (473.606 km?), Papua, yang setengahnya adalah bagian dari New Guniea (421.952 km?), Sulawesi (189.035 km?) serta jawa dan madura (132.035 km?). Sebagai sebuah republik yang demokratis, Indonesia terbagi menjadi 32 Provinsi dan daerah otonomi khusus serta secara geografis dapat dipilah menjadi 4 kelompok. Pertama adalah sunda besar, meliputi pulau-pulau besar seperti Sumatera, Jawa, Kalimantan dan Sulawesi. Kedua adalah sunda kecil meliputi pulau-pulau kecil dari bali hingga (arah timur) Timor. Ketiga adalah Maluku termasuk juga semua pulau di antara Papua dan Sulawesi. Kelompok ke empat adalah papua yang terletak di ujung paling timur negara kesatuan republik Indonesia. Posisi ynag strategis dari kepulauan serta sejarah Indonesia, baik politik maupun ekonomi telah dikondisikan sedemikan rupa oleh letak geografisnya.
Iklim
Bagian terpenting dari negara ini ditentukan oleh dalam batas rantai hujan gari kathulistiwa. Hal ini memiliki karakter sebuah iklim tropis. Posisi georafis juga menjadikan Indonesia menjadi sebuah kepulauan yang sebagian pulau kecilnya dikelilingi oleh lautan. Hal tersebut juga memungkinkan sebuah sirkulasi udara yang aktiv. Hasilnya, iklim yang ada tidak terlalu berbeda dengan daerah kathulistiwa lainnya di samudera-samudera lainnya di seluruh dunia. Hujan melimpah, temperatur dan kelembaban yang tinggi menjadi iklim rata-rata daerah Indonesia. Rata-rata temperatur terendah adalah 18 derajat celcius. Lebih lanjut lagi kedekatan dengan benua asia dan australia memberikan kepulauan indonesia krakteristik asia yang menjadi alternativ sesuai dengan musimnya. Perdagangan dan angin musim hujan datang dari samudera hindia dan pasifik menyifatkan karakter iklim tropis.
Di Indonesia berlaku hanya dua musim cuaca, musim kering dan basah, atau disebut juga musim hujan. Di sebagian daerah, musim hujan turun dari bulan desember hingga maret sedangkan musim kering dari bulan mei hingga oktober, dengan priode transisi yang dikarakteristikkan oleh pergantian angin dan cuaca yang berubah-ubah pada bulan-bulan maret hingga mei dan september hingga november. Periode transisi di antara dua musim ini menjadikan silih bergantinya hari dengan sinar matahari penuh dan hujan-hujan selingan. Bahkan pada pertengahan musim hujan temperatur berkisar 21 derajat celcius (70 derajat farenheit) hingga 33 derajat celcius (90 derajat fahrenheit), kecuali daerah yang berada di lintang atas bisa lebih dingin. Hujan terlebat menurut catatan terjadi pada bulan Desember dan Januari setiap tahunnya.
Fauna & Flora
Fauna
Kepulauan Indonesia letaknya menjadi satu dari batas geografis penyebaran hewan yang paling luar biasa di dunia, merujuk balik ke zaman es ketika banjir besar melanda dunia. Pada zaman es, Jawa, Sumatera Kan kalimantan terletak pada dataran Sunda serta menyatu dengan lainnya ke dataran benua Asia, sedangkan Papua dan benua Australia terletak pada sahul tersendiri pada zaman tersebut. Segresi geografis tersebut menjelaskan mengapa beberapa spesies fauna purba ditemukan di Jawa, Sumatera dan Kalimantan sama sekali berbeda dengan yang berada di Papua. Sama seperti juga beberapa binatang liar yag ada di Papua tidak ditemukan di daerah lain.
Daerah di antara dua patahan (Maluku, Sulawesi, dan kepulauan Sunda kecil) mempunyai jenis kekayaan fauna yang unik. Bagian terbesar dari fauna daerah tidak ditemukan di Sulwesi, meskipun hanya berjarak 50 km dari kalimantan menyeberang selat makasar, dan pulau-pulau, seperti Seram dan Halmahera, yang terdekat dengan papua sebagian besar tidak memiliki fauna. Hal ini disebabkan hadirnya sebuah selat yang dalam antara Kalimantan dan Sulawesi serta dalamnya laut Banda sehingga kelompok pulau-pulau tidak pernah saling berhubungan satu sama lainnya pada zaman es. Para ilmuwan menggambarkan situasi ini ke dalam tiga era fauna: Wallace ( era pergeseran dari selatan menuju utara lewat selat Lombok dan Makasar, berakhir hingga tenggara Filipina), Weber (era pergeseran dan melewati lautan antara Maluku dan Sulawesi) dan Lydekker (era pergeseran daerah tepi sahul , yang menyusuri perbatasan barat Papua dan benua Australia)- meskipun sebagian dari mereka lebih suka mengkarakteristikkanya daerah tersebut sebagai sebagai ?subtractible transition zone?.
Informasi yang diperoleh dari catatan paleontology menyatakan bahwa jumlah spesies ynag diketahui pada hari ini lebih sedikit dari masa lalu. Punahnya sebagian spesies binatang tersebut kemungkinan terjadi karena kelaziman proses ekologi dan proses evolusi terkait dengan berbagai faktor kenaikan batas air laut, perubahan iklim dan habitat. Sebagai contoh, di Jawa, setidaknya lebih dari 75 spesies mamalia yang diketahui sebagai fosil, 35 telah punah, 20 masih selamat dan 20 lainnya punah di jawa akan tetapi masih ditemukan di tempat lain di asia. Proses kepunahan binatang di pulau jawa pada akhir-akhir ini terkait dengan pengaruh manusia terhadap ekosistem yang ada.
Orang utan (pongo pygemaeus), ditemukan hanya di Sumatera dan Kalimantan, sangat bergantung sekali terhadap habitat hutan asalnya. Oleh sebab itu untuk melindungi habitat mereka, Indonesia bekerjasama dengan World Wildlife Fund (WWF) telah mendirikan Proyek ?Rehabilitasi Orang Utan? di kawasan Bahorok dan Tanjung Puting, khususnya di Sumatera dan Kalimantan, untuk melatih kembali orang utan yang pernah tertangkap agar bisa kembali hidup di alam bebas.
Komodo (Varanus komoensis) adalah kadal terbesar di dunia, mencapai panjang hingga 2 dan 3 meter, berasal dari kelompok cara satwa komodo, melingkupi pulau komodo, padar dan rinca, di timur pulau jawa, di bagian pantai barat pulau flores.
Dikarenakan terisloasi secara geografis dari daratan lain selama jangka waktu yang cukup lama bila dibandingkan dengan pulau-pulau besar lainnya, Sulawesi memiliki kelompok fauna yang unik melingkupi spesies endemi dan variasinya. Babirusa (Babyroussa) dan anoa, banteng kecil yang menghuni hutan masuk ke dalam binatang endemi sulawesi yang menarik. Binatang endemi mamalia sulawesi lainnya yang menarik
adalah musang besar (Macrogalidia musschenbroeki), musang terbesar di antara musang lainnya, kelompok spesies tarsier (Tarsius spectrum) dan bentuk lainnya dari makau sulawesi (Cynopithecus niger).
Di antara banyaknya spesies burung di Sulawesi, dua spesies burung megapode, unggas maleo dan shrubhen sulawesi adalah yang sangat menarik. Daerah papua dan maluku sangat kaya dengan aneka ragam burung berwarna, mulai dari kasuari bersuara indah yang tidak terbang (casuarius) hingga burung-burung berbulu bersinar dari keluarga burung Paradiseidae dan Ptilinorhynhidae (kesemuanya lebih dari 40 spesies) serta sejumlah keluarga burung beo
Anggota lainnya dari fauna timur adalah burung enggang keluarga Bucerotidae, yang terkenal karena keindahan paruh dengan kaki yang kurus, gajah (elephas indicus), menjelajahi hutan-hutan kalimantan dan sumatera, harimau sumatera (panthera tigris sumatrae), serta sejumlah kecil harimau jawa (panthera tigris sondaica) yang tersisa macaquel mentawai dan monyet mentawai (macoca pagensis dan prebystis potenziani) hanya ditemukan di pulau mentawai, di sebelah barat pantai sumatera, sejumlah kecil badak bercula satu (rhinoceros sondaicus) hanya ditemukan di cagar alam ujung kulon, jawa barat.
Selain itu semua masih banyak hewan menarik lainnya, seperti banteng (boss javanicus), kanguru pohon (dorcopsis mulleri) dari papua, lumba-lumba air tawar (orcaella brevirostris) dari sungai mahakam di kalimantan dan monyet proboscis yang juga dari kalimantan. Sebagai tambahan masih banyak variasi menawan lainnya dari jenis burung seperti bangau, pekakak, elang, rajawali, dan banyak lainnya, ribuan spesies serangga, kura-kura darat serta berbagai macam jenis lainnya dari kadal dan ular, berikut spesies eksotis dari ikan, udang, kerang dan macam araga binatang air lainnya yang hidup baik di air tawar maupun asin.
Flora
Indonesia terletak ke dalam wilayah tumbuhan melanesia, meliputi semenanjung selatan Malaysia, kepulauan Indonesia, Filipina serta seluruh Papua New Guinea dan Papua kecuali pulau Salomon. Sebagian besar wilayah Melanesian tertutupi oleh tumbuhan hujan tropis yang lebat dan subur, lahan yang senantiasa basah ini memiliki sejumlah besar spesies pepohonan yang meliputi epiphytes, saprophytes dan lianas. Karakteristik tersebut dan sejumlah besar spesies genus serta spesies endemic dalam wilayah ini menjadikan kekayaan flora Indonesia menjadi sangat berbeda dengan daratan benua tetangga di Asia dan Australia, begitu juga dengan flora daerah tropis lainnya dari belahan dunia yang lain. Kekayaan wilayah melanesia diwakili sebagian besar oleh bagian yang dimiliki Indonesia, tergambar dari hunian bagi hampir 40.000 spesies tumbuhan, atau sekitar 10-12 % dari jumlah perkiraan spesies tumbuhan di seluruh dunia.
Dengan ketinggian 1000 m, pengembangan yang lebih baik dari apa yang termasuk ke dalam kelompok temperatur normal dapat dilihat seperti adanya rosaceae, lauraceae, fogaceae dll. Di dataran yang lebih tinggi, ditemukan hutan elfin atau lumut dan tumbuh-tumbuhan alpen, akan tetapi jika dibandingkan hal ini menjadi tidak signifikan karena sebagian besar bagian Indonesia adalah lahan yang berada di dataran rendah.
Seperti yang diharapkan, kekayaan flora Indonesia mengandung banyak tumbuhan tropis yang unik, contohnya rafflesia arnoldi, yang hanya ditemukan di beberapa tempat di Sumatera, termasuk bunga terbesar di dunia; tanaman parasit ini tumbuh pada tanaman
tertentu akan tetapi tidak memproduksi daun. Dari daerah yang sama di Sumatera terdapat juga tumbuhan lainnya yang besar, Amorphoplalus titanium, dengan tampilannya yang sangat besar. Tanaman pemakan serangga (nepenthea Spp) memiliki beberapa spesies yang berbeda dari daerah lainnya di barat Indonesia. Anggrek myrad yang ditemukan di Indonesia sangat kaya akan bentuk dan ukurannya, termasuk sebagai anggrek terbesar, angrek macan grammatophyllum speciosum, hingga yang spesies terkecil dan mungil taeniophyllum yang digunakan masyarakat setempat sebagai makanan dan kerajinan tangan. Lahan tanah di Indonesia sangat kaya akan air sehingga memungkinkan tumbuhnya jamur seperti grow lux horsehair blight, spesies luminescent, mould jelanga dan jamur hitam.
Lebih jauh lagi, flora yang ada menjadikan tanaman indonesia sangat berlimpah pada spesies kayu. Keluarga dpterocarp sangat terkenal di dunia sebagai sumber utama kayu (meranti) sebagaimana resin dan sayuran gemuk, tengkawang atau kacang illipe. Ramin, jenis kayu berharga untuk perabotan, termasuk dari spesies ganystylus, sementara kayu sandal, eboni, ulin dan kayu palembang diambil langsung dari hutan. Selain itu, Indonesia juga dikenal akan kayu jati, sebuah produk dari hutan buatan di jawa.
Memandang kekayaan flora Indonesia tidak mengagetkan jika masyarakat Indonesia sangat bergantung sekali dari sumber daya alam yang ada untuk mendukung kehidupan mereka sehari-hari. Diperkirakan ada 6000 spesies tanaman Indonesia yang langsung digunakan oleh masyarakat setempat. Ciri khas di era modern ini mungkin adalah penggunaan tumbuhan sebagai sumber bahan baku mentah ramuan obat tradisional (Jamu) serta untuk keperluan perayaan, adat-istiadat dan tradisi.


 

Sample text

Sample Text

Sample Text

 
Blogger Templates